Final Piala Dunia U-17 2023: Kolektif Lini Serang Jerman vs Pertahanan Kokoh Prancis

Timnas Prancis U-17 menunjukkan performa yang mengesankan di Piala Dunia U-17 2023 dengan hanya kebobolan satu gol dalam enam laga. Meskipun demikian, Timnas Jerman U-17 tidak gentar dan tetap yakin bahwa mereka dapat mengatasi situasi tersebut.

Laga final antara Jerman dan Prancis akan berlangsung di Stadion Manahan pada pukul 19.00 malam WIB. Jerman berhasil melaju ke final setelah melewati pertandingan dramatis melawan Argentina di babak semifinal. Meskipun sempat unggul 3-1, Jerman harus melalui adu penalti setelah Argentina menyamakan kedudukan menjadi 3-3.

Prancis juga berhasil melaju ke final setelah meraih kemenangan 2-1 atas Mali pada babak semifinal. Pertahanan Prancis terbukti sangat kuat dengan hanya satu gol yang masuk ke gawang Paul Argney sepanjang turnamen, yakni gol yang dicetak oleh Ibrahima Diarra dari Mali pada babak semifinal.

Namun, Jerman tetap yakin bahwa mereka dapat menembus pertahanan Prancis dalam laga final. Noah Darvich, pemain asal klub Barcelona, menyatakan keyakinannya bahwa Jerman memiliki kualitas dan pemain-pemain yang mampu mencetak gol. Darvich menegaskan bahwa Jerman memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan yakin pada kemampuan mereka sendiri.

Selain itu, lini depan Jerman juga memiliki kolektivitas yang kuat. Mereka tidak bergantung pada satu pemain saja dan telah berhasil mencetak gol dalam setiap pertandingan yang mereka mainkan di Piala Dunia U-17 2023. Paris Brunner dan Max Moerstedt menjadi mesin gol utama dengan empat gol, sementara Eric da Silva, Robert Ramsak, Bilal Yalcinkaya, Charles Herrmann, dan Noah Darvich juga telah berkontribusi dengan mencetak gol-gol penting.

Pertandingan final antara Jerman dan Prancis di Piala Dunia U-17 2023 menjadi momen yang sangat ditunggu-tunggu. Dengan performa yang mengesankan dan kepercayaan diri yang tinggi, kedua tim akan memberikan pertandingan yang menarik dan sengit. Para penggemar sepakbola akan menyaksikan pertarungan antara dua tim muda yang berbakat dan berusaha untuk meraih gelar juara.

 

Penyerang Barcelona, Joao Felix, siap membuktikan diri setelah menjadi pemain pinjaman dari Atletico Madrid.

Barcelona dan Atletico Madrid akan bertarung di Liga Spanyol di Stadio Olimpiade Luis Companys pada Senin (4/12/2023) dini hari WIB.

Meskipun kedua tim memiliki poin yang sama di klasemen, Atletico Madrid masih memiliki satu pertandingan lebih banyak.

Dalam tiga pertemuan terakhir di LaLiga, Barcelona selalu meraih kemenangan, termasuk dua kali di laga kandang.

Barcelona bertekad untuk mempertahankan rekor positif mereka saat melawan Atletico Madrid, dengan kemungkinan pemain pinjaman, Joao Felix, menjadi starter di pertandingan tersebut.

Felix dipinjamkan ke Barcelona selama satu musim penuh setelah mengalami kesulitan mendapatkan tempat utama di Atletico.

Sebelum pertandingan, Joao Felix menyatakan bahwa Atletico berbohong jika mereka mengatakan akan bermain dengan gaya menyerang.

Sejak bergabung dengan Barcelona, pemain asal Portugal itu mengakui mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan gaya permainan pelatih Atletico, Diego Simeone.

Dia lebih menyukai dan merasa nyaman dengan gaya permainan Barcelona yang lebih ofensif.

“Saya jelas lebih menyukai gaya bermain Barcelona,” kata Felix seperti dikutip BolaSport.com dari ESPN.

“Jika Anda bertanya kepada setiap pemain, termasuk pemain Atletico, mereka pasti lebih suka bermain dengan pendekatan yang lebih menyerang.”

“Jika mereka mengatakan sebaliknya, mereka sedang berbohong.”

“Tentu saja, setiap pemain ingin menyerang, menguasai bola, dan mencetak gol,” tambah mantan pemain Benfica tersebut.

Meskipun dikenal dengan gaya bertahan, Atletico Madrid lebih produktif daripada Barcelona musim ini.

Tim asuhan Simeone telah mencetak 30 gol, sementara Barcelona baru mencetak 27 gol.

Hanya Real Madrid dan Girona yang mencetak lebih banyak gol musim ini.

Selama membela Atletico Madrid, Felix telah tampil sebanyak 131 kali dengan catatan 34 gol dan 18 assist.

Dia juga memberikan kontribusi dalam meraih gelar Liga Spanyol untuk Atletico pada musim 2020-2021.

Bersama Barcelona, dia sudah mencetak 4 gol dan memberikan 3 assist dalam 16 penampilan.

Joao Felix mengakhiri paceklik gol dalam 12 pertandingan terakhir dengan mencetak gol melawan Porto di Liga Champions.

Dengan gol tersebut, dia juga memastikan Barcelona melaju ke babak gugur Liga Champions, sesuatu yang terakhir kali mereka capai pada musim 2020-2021.

 

Piala Dunia U-17 2023 - Terbayar Hasil, Jurnalis Mali Habiskan Ratusan Juta untuk Biaya Liputan ke Indonesia

Kadiatu Bagayoko, seorang jurnalis dari Mali, menyampaikan biaya tinggi untuk transportasi dan akomodasi dalam liputannya tentang Piala Dunia U-17 2023 di Indonesia. Ia menyebutkan bahwa hanya tiket pesawat dari Mali ke Jakarta saja sudah mencapai sekitar Rp 25 juta. Selain itu, mereka juga harus membeli tiket dari Jakarta ke Surakarta dengan harga sekitar $130 (sekitar Rp 2 juta). Jika menghitung biaya perjalanan untuk lima jurnalis dari Mali, totalnya mencapai sekitar 4 juta franc (sekitar Rp 100 juta).

Selama Piala Dunia U-17 2023, Mali memainkan semua pertandingannya di dua stadion, yaitu Stadion Manahan Solo di Jawa Tengah dan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) di Surabaya, Jawa Timur. Meskipun lelah, Kadiatu Bagayoko merasa semua itu sebanding karena Mali berhasil meraih peringkat ketiga dalam turnamen tersebut dengan mengalahkan Argentina dengan skor 0-3 di Stadion Manahan.

Selama pertandingan melawan Argentina, Mali tampil dominan. Mereka berhasil unggul dengan gol dari Ibrahim Diarra dalam waktu sembilan menit. Gol kedua Mali dicetak oleh Mamadou Doumbia pada menit ke-45, yang bertahan hingga turun minum. Pada menit ke-48, Hamidou Makalou mencetak gol ketiga, memastikan kemenangan 0-3 untuk Mali.

Kadiatu Bagayoko menyebutkan perjalanan panjang dan melelahkan yang harus ia lalui, dengan durasi penerbangan sekitar 23 jam dari Mali ke Indonesia, yang membutuhkan dua hari perjalanan untuk mencapai tujuan. Ia harus transit di Jakarta sebelum menuju Surakarta dan Surabaya, karena Mali berada di Grup B dan bertanding melawan Spanyol, Uzbekistan, dan Kanada.

Meskipun perjalanan yang melelahkan, keberhasilan Mali meraih peringkat ketiga dan menang 3-0 melawan Argentina membuat semuanya sepadan, seperti yang diungkapkan oleh Kadiatu Bagayoko. Ia berpendapat bahwa Mali pantas mencapai final Piala Dunia U-17 2023. Namun, dalam pertandingan semifinal melawan Prancis, Mali kalah dengan skor 2-1. Souleymane Sanogo mendapatkan kartu merah pada menit ke-55 karena melakukan tekel keras pada betis Aymen Sadi, sehingga Mali harus bermain dengan sepuluh pemain.

Kadiatu Bagayoko menyatakan bahwa penampilan Mali seharusnya membawanya ke final, tetapi ia tidak memiliki penyesalan dalam meliput perjalanan Mali karena berhasil mengalahkan tim-tim besar. Meskipun mengalami kekalahan melawan Spanyol dan insiden kartu merah melawan Prancis, Mali berhasil mencapai babak semifinal. Ia mengakhiri dengan mengakui bahwa ada kejadian yang tidak menguntungkan yang menghalangi langkah Mali.

Kesimpulan

Pada Piala Dunia U-17 2023, Mali berhasil mencapai peringkat ketiga setelah mengalahkan Argentina dengan skor 0-3. Kadiatu Bagayoko, seorang jurnalis dari Mali, meliput perjalanan mereka yang penuh tantangan dari Mali ke Indonesia. Ia menyampaikan bahwa biaya transportasi dan akomodasi sangat tinggi, dengan tiket pesawat dari Mali ke Jakarta saja mencapai Rp 25 juta. Selain itu, mereka juga harus membeli tiket dari Jakarta ke Surakarta seharga Rp 2 juta. Total biaya perjalanan untuk lima jurnalis Mali mencapai Rp 100 juta.

Meskipun perjalanan yang panjang dan melelahkan, Kadiatu Bagayoko merasa semuanya sepadan ketika Mali berhasil meraih peringkat ketiga. Selama pertandingan melawan Argentina, Mali tampil dominan dengan mencetak tiga gol yang mengantarkan mereka meraih kemenangan. Meski awalnya dianggap tidak pantas untuk hanya meraih peringkat ketiga, Kadiatu Bagayoko tetap bangga dengan pencapaian tim Mali.

Pada perjalanan mereka, Mali harus bermain di dua stadion yang berbeda, yaitu Stadion Manahan Solo di Jawa Tengah dan Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya. Kadiatu Bagayoko harus melewati perjalanan yang melelahkan selama 23 jam dengan transit di Jakarta sebelum akhirnya tiba di Surakarta dan Surabaya. Namun, semua perjuangan ini terbayar ketika Mali berhasil mencapai semifinal dan memenangkan pertandingan melawan Argentina.

Kadiatu Bagayoko menyampaikan apresiasi terhadap penampilan tim Mali yang berhasil mengalahkan tim-tim besar seperti Spanyol dalam perjalanan mereka menuju semifinal. Meskipun kalah dari Prancis dengan skor 2-1, ia tetap bangga dengan perjuangan tim Mali dan tidak memiliki penyesalan dalam meliput perjalanan mereka.

Kesimpulannya, meskipun biaya transportasi dan akomodasi yang tinggi serta perjalanan yang melelahkan, perjuangan Mali dalam Piala Dunia U-17 2023 terbayar dengan meraih peringkat ketiga. Kadiatu Bagayoko sebagai jurnalis Mali merasa bangga dalam meliput perjalanan mereka dan mengakui keberhasilan tim Mali mengalahkan tim-tim besar dalam turnamen tersebut. Meskipun tidak mencapai final, penampilan mereka tetap mengesankan dan menjadi kebanggaan bagi negara Mali.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *